Sumbang 13 Juta Euro untuk pengungsi Palestina,  Menteri Belanda ini dikritik pendukung zionis

Betlehem, SPNA - Menteri Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri pemerintah Belanda, Sigrid Kaag, Minggu (04/02/2018) menjadi sasaran kritikan tajam oleh sejumlah tokoh pendukung Israel di Belanda.

BY 4adminEdited Mon,05 Feb 2018,10:01 AM

Betlehem, SPNA - Menteri Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri pemerintah Belanda, Sigrid Kaag, Minggu (04/02/2018) menjadi sasaran kritikan tajam oleh sejumlah tokoh pendukung Israel di Belanda.

Hal ini karena Kaag memberikan sumbangan sebesar 13 juta euro kepada UNRWA menyusul keputusan Presiden Trump yang mengurangi bantuan keuangan AS untuk badan bantuan pengungsi Palestina tersebut bulan lalu.

Ketua Rumah Palestina di Belanda, Amin Abu Rashed, menyampaikan apresiasi kepada Kaag atas upayanya yang mendukung perjuangan Palestina dan langkahnya dalam menolak keputusan AS  serta sikap teguhnya memberikan bantuan keuangan kepada UNRWA meskipun mendapatkan kritikan tajam.

Selain itu Rashed juga menyerukan pemerintah Belanda untuk lebih mendukung rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka sesuai dengan hukum Internasional.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal langkah ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh warga Palestina , dunia Arab, komunitas Yahudi anti-zionis, serta PBB.

Kamis (21/12/2017) lalu, Majelis Umum PBB menetapkan resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin lalu (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menuduh Israel telah melanggar perjanjian perdamian Oslo tahun 1993, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

Bulan lalu bahkan AS memutuskan sebagian anggaran bantuan untuk pengungsi UNRWA hal ini memaksa lembaga tersebut melakukan kampanye global untuk mengumpulkan dana guna mendukung pengungsi Palestina, dengan hastag #DignityIsPriceless.

Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR)  Selasa, (30/01/2018) menyatakan bahwa bahwa Rusia, Kuwait dan sembilan negara Eropa sepakat untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan mereka untuk Badan Bantuan PBB untuk UNRWA.

UNHCR mengatakan bahwa Swiss, Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, Jerman, Rusia, Belgia, Kuwait, Belanda dan Irlandia telah sepakat untuk menambah bantuan kemanusiaan tersebut.

Juru bicara UNRWA Sami Musha’sha’ mengatakan: ‘’UNRWA telah mengajak dunia internasional membantu mengumpulkan  800 juta Dolar AS untuk mendukung pengungsi di Suriah dan wilayah Palestina. ‘’

Musha’sha’ menjelaskan bahwa  409 juta Dolar dari jumlah tersebut akan dikirim ke Suriah, sementara  399 Juta lainnya untuk Palestina.

‘’Kontribusi awal sangat penting untuk membantu operasional program kerja kami beberapa bulan mendatang,’’ terangnya.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply